Hal utama yang harus diperhatikan oleh para pengajar dan yang mempelajari Al Qur'an adalah agar menetapkan maksud dan tujuannya hanya untuk MENCARI KERIDHLAAN ALLAH semata.
Allah berfirman:
وَمَآ أُمِرُوٓا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلْقَيِّمَة
ِPadahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.(QS: Al-Bayyinah Ayat: 5)
Dalam Ash shahihain dari Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
《 إنّما الأعمال بالنّيات و إنّما لكل امريء ما نوى 》
Sesungguhnya setiap amalan itu tergantung dengan niatnya dan setiap orang akan memperoleh ganjaran sesuai dengan apa yang diniatkannya.
(Adab Penuntut Ilmu & Penghafal Al Qur'an, Maktabah An Nur, Cetakan Pertama:2007)