Rabu, 23 Desember 2015

MAKHARIJUL & SIFAT HURUF (4)

ام عبد الله ناجية: بسم الله الرحمن الرحيم🌸🌸〰

📖PELAJARAN TAJWID📖
🌸📚BAB: MAKHORIJUL & SIFAT HURUF (4)📚📖

Muraja'ah dars yang lalu:
Ada 5⃣ MAKHROJ UTAMA yaitu:

1⃣MAKHROJ JAUF
👉🏽rongga yang membentang dari rongga tenggorokan keatas sampai mulut.
👉🏽ini adalah makhroj HURUF² MAD: alif (ا)  wawu (و) dan ya (ي) pada bacaan MAD.
Misal:
با - بي- بو
baa - bii - buu

Suara "aa" - "ii" - "uu" itulah yang keluar dari makhroj JAUF.

2⃣MAKHROJ HALQ
👉🏽batang tenggorokan yaitu tenggorokan yang memanjang membentang antara dada dengan mulut.
👉🏽MAKHROJ HALQ ini dibagi menjadi 3, dan kita sampai pada pembahasan ke:
1) Aqshol halqi keluar dari sini huruf HAMZAH (أ) dan HA (ه) letaknya tepat pada PITA SUARA.

Sekarang kita lanjutkan MAKHROJ HALQ yang ke 2) WASATHUL HALQ
⬇⬇⬇

🌀2) WASATHUL HALQ🌀
👉🏽Dibagian tengah tenggorokan disekitar lisanul mizmar (bagian yang menonjol yaitu katup)
👉🏽Yang katup tersebut berfungsi  agar makanan & minuman tidak masuk ke tenggorokan (rongga pernafasan)
👉🏽Dari situlah keluar makhroj (ح) dan  'ain (ع)
👉🏽Contoh, ucapkanlah:
حَ    -   عَ

بَحْ   -   بَعْ

☝🏼Ketika mengucapkan 'ain (ع):
Bagian yang menonjol ( katup ) akan bergerak mendekati dinding belakang,sebab dia akan menutup. Sebagaimana ketika kita menelan sesuatu, katup ini akan turun.
praktek ➡misal ketika menelan ludah, rasakanlah katup akan turun ➡disitu makhroj 'ain (ع)

🌀3) ADNAL HALQ🌀

➡Bagian yang paling dekat dari tenggorokan berada disekitar langit²

➡Disitulah terletak huruf (خ) dan (غ)

➡Praktekkan:
⬅خَ - غَ

⬅بَخْ - بَغْ

3⃣MAKHROJ LISAN
Bersambung.. insyaa Allah.....

ام عبد الله ناجية: ☀ يوم الخميس ، ١٢ ربيع الأوّل ١٤٣٧ ه‍

⛅ ⓚⓐⓜⓘⓢ, 24 Desember 2015 M

✏بقلم
الفقيرة إلى الله تعالى
أم عبد الله ناجية

عفا الله عنها

MAKHARIJUL & SIFAT HURUF (3)

🌸🌸〰 بسم الله الرحمن الرحيم

📖PELAJARAN TAJWID📖
🌸📚BAB: MAKHORIJUL & SIFAT HURUF (3)📚📖

🔄Muraja'ah dars yang lalu:

✏MAKHOORIJUL HURUF MAD adalah pada JAUF.

🔊Coba Anda praktekkan mengucapkan:
"aa"
"ii"
"uu"

☝🏼Rasakanlah perbedaan posisi lidah Anda.

✔Ketika mengucapkan maad harakat fathah: "aa" lidah tetap pada posisi normal.
✔Ketika mengucapkan maad harakat kasroh: "ii" lidah bagian tengah naik (tidak boleh berlebihan naiknya)
✔Ketika mengucapkan maad harakat Dhommah: "uu" lidah bagian belakang (pangkal lidah) naik sedikit.

👍🏻Nah, cobalah melatih lisan Anda untuk mengucapkan huruf² mad dan rasakanlah perbedaannya.

2⃣MAKHROJ HALQ
👉🏽Adalah BATANG TENGGOROKAN
Ket:
Setelah mulut ada dua rongga:
1). Rongga tenggorokan (pernafasan)
2). Rongga kerongkongan (makanan)
✔Yang terkait dengan pengucapan huruf² hijaiyah adalah RONGGA TENGGOROKAN, dimana disitulah letak PITA SUARA.

☝🏼Jadi, tenggorokan yang memanjang membentang antara dada dengan mulut adalah tempat keluarnya HURUF-HURUF TENGGOROKAN yang berjumlah 6.

Secara rinci,MAKHROJ HALQ dibagi menjadi 3:

🌀1) AQSHOL HALQI🌀
👉🏽bagian yang terjauh dari tenggorokan.
Keluar dari sini MAKHROJ HAMZAH dan HA.

🔵⚠HAMZAH bukan Alif
〰✏Hamzah itu: "a" ➖"i"➖"u" (أَ➖إِ➖أُ)
〰✏Makhrojnya pada AQSHOL HALQ

🔴⚠Adapun ALIF adalah huruf MAD.
👉🏽Muraja'ah kembali bab MAKHROJ JAUF. Disanalah keluar makhroj alif mad.

⚠LETAK MAKHROJ HAMZAH & HA TEPAT PADA PITA SUARA
☝🏼Jadi kalau kita lihat dari atas, terdapat PITA SUARA. Disitulah letak MAKHROJ HAMZAH & HA. Disitulah BATAS AKHIR dari keluarnya huruf² hijaiyah. Setelahnya (setelah pita suara) tidak ada lagi huruf yang keluar darinya.

🔊🔊🔊Sekarang praktek:

Baca huruf HAMZAH & HA

1. Pertama tanpa disukun
➡ ("a" ➖"ha")👉🏽 أَ➖هَ
*afwan font arabic tidak bisa menulus ha dg baik.

2. Dengan disukun
➡("ba' " ➖"bah")👉🏽 بَأْ ➖ بَهْ

🚥Beda HAMZAH dan HA🚥
🔵HAMZAH 👉🏽 diucapkan dengan TERTUTUPnya/ bertemunya dua pita suara.
🔴HA 👉🏽 diucapkan dengan MASIH TERBUKAnya/tidak bertemunya dua pita suara. Sehingga masih bisa kita rasakan MENGALIRnya NAFAS & UDARA.

⚠⚠Tapi HARUS DIINGAT bahwa keduanya (hamzah & ha) MAKHROJNYA SAMA yaitu pada MAKHROJ HALQ.

🌀2) WASATHUL HALQ🌀
Bersambung Insyaa Allah....

☀ يوم السّبت ، ٧ ربيع الأوّل ١٤٣٧ ه‍

⛅ ⓢⓐⓑⓣⓤ, 19 Desember 2015 M

✏بقلم
الفقيرة إلى الله تعالى
أم عبد الله ناجية

عفا الله عنها
📚Sumber : audio Daurah Tajwid Purbalingga 1436 H ( Al Ustadz Fauzi Isnaeni حفظه الله)

⚠TANBIH: Jangan lupa simak dan dengarkan baik² Audio Ustadz pada Audio ke-2 dari rekaman daurah diatas.
Sehingga akan semakin jelas dan gamblang pelajaran tajwid ini.

📌Untuk fawaid seputar ilmu tajwid:
Http://muslimahbelajartajwid.blogspot.com

🎀مجموعة روضة الأطفال🎀

Jumat, 18 Desember 2015

MAKHARIJUL & SIFAT HURUF (2)

🌸🌸〰 بسم الله الرحمن الرحيم

📖PELAJARAN TAJWID📖
🌸📚BAB: MAKHORIJUL & SIFAT HURUF (3)📚📖

🔄Muraja'ah dars yang lalu:

✏MAKHOORIJUL HURUF MAD adalah pada JAUF.

🔊Coba Anda praktekkan mengucapkan:
"aa"
"ii"
"uu"

☝🏼Rasakanlah perbedaan posisi lidah Anda.

✔Ketika mengucapkan maad harakat fathah: "aa" lidah tetap pada posisi normal.
✔Ketika mengucapkan maad harakat kasroh: "ii" lidah bagian tengah naik (tidak boleh berlebihan naiknya)
✔Ketika mengucapkan maad harakat Dhommah: "uu" lidah bagian belakang (pangkal lidah) naik sedikit.

👍🏻Nah, cobalah melatih lisan Anda untuk mengucapkan huruf² mad dan rasakanlah perbedaannya.

2⃣MAKHROJ HALQ
👉🏽Adalah BATANG TENGGOROKAN
Ket:
Setelah mulut ada dua rongga:
1). Rongga tenggorokan (pernafasan)
2). Rongga kerongkongan (makanan)
✔Yang terkait dengan pengucapan huruf² hijaiyah adalah RONGGA TENGGOROKAN, dimana disitulah letak PITA SUARA.

☝🏼Jadi, tenggorokan yang memanjang membentang antara dada dengan mulut adalah tempat keluarnya HURUF-HURUF TENGGOROKAN yang berjumlah 6.

Secara rinci,MAKHROJ HALQ dibagi menjadi 3:

🌀1) AQSHOL HALQI🌀
👉🏽bagian yang terjauh dari tenggorokan.
Keluar dari sini MAKHROJ HAMZAH dan HA.

🔵⚠HAMZAH bukan Alif
〰✏Hamzah itu: "a" ➖"i"➖"u" (أَ➖إِ➖أُ)
〰✏Makhrojnya pada AQSHOL HALQ

🔴⚠Adapun ALIF adalah huruf MAD.
👉🏽Muraja'ah kembali bab MAKHROJ JAUF. Disanalah keluar makhroj alif mad.

⚠LETAK MAKHROJ HAMZAH & HA TEPAT PADA PITA SUARA
☝🏼Jadi kalau kita lihat dari atas, terdapat PITA SUARA. Disitulah letak MAKHROJ HAMZAH & HA. Disitulah BATAS AKHIR dari keluarnya huruf² hijaiyah. Setelahnya (setelah pita suara) tidak ada lagi huruf yang keluar darinya.

🔊🔊🔊Sekarang praktek:

Baca huruf HAMZAH & HA

1. Pertama tanpa disukun
➡ ("a" ➖"ha")👉🏽 أَ➖هَ
*afwan font arabic tidak bisa menulus ha dg baik.

2. Dengan disukun
➡("ba' " ➖"bah")👉🏽 بَأْ ➖ بَهْ

🚥Beda HAMZAH dan HA🚥
🔵HAMZAH 👉🏽 diucapkan dengan TERTUTUPnya/ bertemunya dua pita suara.
🔴HA 👉🏽 diucapkan dengan MASIH TERBUKAnya/tidak bertemunya dua pita suara. Sehingga masih bisa kita rasakan MENGALIRnya NAFAS & UDARA.

⚠⚠Tapi HARUS DIINGAT bahwa keduanya (hamzah & ha) MAKHROJNYA SAMA yaitu pada MAKHROJ HALQ.

🌀2) WASATHUL HALQ🌀
Bersambung Insyaa Allah....

☀ يوم السّبت ، ٧ ربيع الأوّل ١٤٣٧ ه‍

⛅ ⓢⓐⓑⓣⓤ, 19 Desember 2015 M

✏بقلم
الفقيرة إلى الله تعالى
أم عبد الله ناجية

عفا الله عنها
📚Sumber : audio Daurah Tajwid Purbalingga 1436 H ( Al Ustadz Fauzi Isnaeni حفظه الله)

⚠TANBIH: Jangan lupa simak dan dengarkan baik² Audio Ustadz pada Audio ke-2 dari rekaman daurah diatas.
Sehingga akan semakin jelas dan gamblang pelajaran tajwid ini.

📌Untuk fawaid seputar ilmu tajwid:
Http://muslimahbelajartajwid.blogspot.com

🎀مجموعة روضة الأطفال🎀

Sabtu, 05 Desember 2015

MAKHARIJUL & SIFAT HURUF (1)

〰🍃🌸بـــــسم اللّــــە الرّحمن الرّحيــــم🌸🍃〰

🌸📚BAB: MAKHORIJUL & SIFAT HURUF📚🌸

🔄Sebagaimana telah kita pelajari dalam bab muqaddimah,bahwa ilmu tajwid adalah
Ilmu yang dengannya kita dapat mengucapkan/ mengetahui huruf sesuai dengan makhroj dan sifatnya.

📝Dua teori penting yang sedang kita bahas adalah bab makhroj & sifat huruf.
☝🏼Dua teori inilah yang nantinya menjadi bekal untuk praktek tajwid.

🔊Penjelasan ringkas tentang istilah penamaan makhorijul huruf dan shifatul huruf:
👉🏽Pada generasi pertama (para shahabat رضي الله عنهم) tidak didapati istilah makharijul huruf, sifat huruf dsb karena tentunya mereka adalah orang² yang fashih dalam melafadzkan Al Qur'an sehingga tidak perlu dengan teori² tajwid.

👉🏽Lalu sebagai bentuk tanggung jawab, ulama menulis tentang teori (kaedah², faedah²) ilmu tajwid sehingga muncullah kitab² tajwid dimana disana kita dapati  istilah makhroj dan sifat huruf.

📖HURUF HIJAIYAH:
Huruf yang dengannya tersusun lafadz² 'arobiyyah ada 29 huruf:

ا ب ت ث ج ح خ د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ع غ ف ق ك ل م ن لا ء ي

Lalu, ditelitilah oleh para ulama tajwid "darimana asal keluarnya huruf² tersebut?"

⬇🌸⬇🌸⬇
Setelah diteliti oleh para ulama tajwid dari mana keluarnya huruf² tersebut (dari manakah huruf² tersebut berasal?)
➡Yaitu dengan cara mengucapkannya dan merasakannya.
Caranya adalah dengan disukun/ditasydid huruf tersebut.
Misal: untuk mencari makhroj huruf ba (ب) dan jim (ج).
Maka diucapkan dengan disukun
👉🏽ab - ba ابْ ➖ بَ
👉🏽aj - ja أجْ ➖ جَ

✏maka dari situlah didapat jumlah makhorijul huruf (tempat keluarnya huruf).

📖Dalam hal ini ada khilafiyah (perbedaan pendapat) dikalangan ulama tajwid, berapa jumlah makharijul huruf.
Ada yg mengatakan : 17, 16,14 makhroj bahkan ada yang mengatakan setiap huruf mempunyai makhraj yang berbeda.

✔Yang masyhur dan rajih, secara tafshil (rinci) jumlah makhorijul huruf  adalah 17 makhroj. Pendapat ini dipilih oleh Al Imam Kholil Ibnu Ahmad dan  Ibnul Jazari رحمها الله. Wallau a'lam bish showab.

💡17 makhroj tersebut jika diringkas, akan menjadi 5 MAKHROJ UTAMA saja.

❓Apa saja 5 makhroj utama tersebut?
Insyaa Allah akan kita lanjutkan pada pertemuan berikutnya..

✏بقلم
الفقيرة إلى الله تعالى
أم عبد الله ناجية

*Ditulis berdasarkan audio:
📚Daurah Tajwid Purbalingga 1436 H ( Al Ustadz Fauzi Isnaeni حفظه الله)

✒Dapatkan fawaid seputar tajwid di:
muslimahbelajartajwid.blogspot.com

🎀مجموعة روضة الأطفال🎀
💻http://tamananakshalih.blogspot.com/

Selasa, 24 November 2015

Al Qur'anul Karim (Bag-5)

〰🌸بـــــسم اللّــــە الرّحمن الرّحيــــم🌸〰

🎀AL QUR'ANUL KARIM🎀
(Bag-5)

🌸▫SEJARAH SINGKAT PENULISAN AL QUR'AN▫🌸
▫▫Masa penulisan Al Qur'an
oleh Zaid bin Tsabitرضي الله عنه▫▫

✔Zaid bin Tsabit رضي الله عنه pada awalnya beliau berat untuk menerima tugas ini, sampai akhirnya Allah berikan kelapangan pada dada beliau sehingga beliau menerima tugas berat ini.

✔Lalu mulailah Zaid bin Tsabit رضي الله عنه  meneliti dan menelusuri Al Qur'an yang tertulis pada media² yang ada pada saat itu. Beliau mengumumkan :
"Siapa diantara kalian para shahabat yang mempunyai potongan Al Qur'an , supaya datang disampaikan pada Zaid bin Tsabit dengan membawa dua saksi"

🔊Dua saksi tersebut akan bersaksi bahwa BENAR ADANYA bahwa potongan² tersebut adalah berisi tulisan yang telah ditulis pada masa turunnya wahyu, yang telah ditaqrir oleh Rasulullah ﷺ.
👉🏽Jadi, benar² dipersaksikan oleh 2 saksi (yang menyaksikan)  bahwa potongan tersebut ditulis pada masa hidup Rasulullah ﷺ dan telah ditaqrir oleh beliau ﷺ.

☝🏼Zaid bin Tsabit  رضي الله عنه adalah salah seorang yang menyaksikan pembacaan Al Qur'an secara UTUH yang terakhir kali oleh Rasulullah ﷺ.
Sehingga beliau رضي الله عنه tahu:
✅ ini ayat kesekian dan kesekian..
✅posisi ayatnya dimana:posisi setelah ayat ini adalah ayat ini.. 
✅ini surat kesekian dan kesekian dst
✅sehingga beliaupun meletakkan sesuai apa yang telah  dituntunkan Rasulullah ﷺ.

📌Tentang persaksian Khuzaimah bin Tsabit رضي الله عنه:
Dua ayat (dalam potongan) didatangkan oleh Khuzaimah bin Tsabit, tapi beliau tidak membawa dua saksi.

📝Zaid bin Tsabit رضي الله عنه menerima karena:

Meskipun beliau datang sendirian tanpa dua orang saksi, akan tetapi Rasulullah ﷺ telah menjadikan persaksian  (mentaqrir maqom syahadah ) seorang Khuzaimah bin Tsabit sama dengan persaksian dua orang saksi.
👉🏽Karena itulah diterima potongan berisi tulisan Al Qur'an meskipun beliau datang sendirian.

🍃Demikianlah sekilas tentang penulisan Al Qur'an pada masa Zaid bin Tsabit رضي الله عنه pada khilafah Abu Bakar As Siddiq رضي الله عنه.

Bersambung insyaa Allah..

والحمد لله..
صلى الله على النبي و على آله و صحبه أجمعين..

صفر ١٤٣‌٧‌‍‌ ھ
أختكم في الله
🌸أم عبد الله ناجية

📌Untuk fawaid seputar ilmu tajwid:
Http://muslimahbelajartajwid.blogspot.com

🎀مجموعة روضة الأطفال🎀
💻http://tamananakshalih.blogspot.com/

Senin, 23 November 2015

Al Qur'anil Kariim (Bag-4)

〰🍃🌸بـــــسم اللّــــە الرّحمن الرّحيــــم🌸🍃〰

🎀AL QUR'ANUL KARIM🎀
(Bag-4)

🌸▫SEJARAH SINGKAT PENULISAN AL QUR'AN▫🌸

1⃣Telah kita lewati pembahasan pada marhalah pertama yakni marhalah ditulisnya wahyu oleh para shahabat رضي الله عنه pada masa turunnya wahyu. Dan penulisan² tersebut telah ditaqrir oleh Rasulullah ﷺ.

2⃣Pada pembahasan kedua ini, kita akan mempelajari sejaran penulisan Al Qur'an pada marhalah kedua: yakni

👉🏽💎Penulisan Al Qur'an dalam 1 mushaf💎👈🏽

📝Penulisan Al Qur'an dalam 1 mushaf ini terjadi pada masa khalifah Abu Bakar As Siddiq رضي الله عنهم dengan kronologi sebagai berikut:

✔Ketika di jaman beliau - khalifah Abu Bakar As Siddiq رضي الله عنه- terjadi peperangan melawan orang² murtad,sehingga disana banyak para hufadz (penghafal Al Qur'an) dari kalangan shahabat رضي الله عنهم yang meninggal.

✔Maka Umar bin Khattab رضي الله عنه mengusulkan pada khalifah Abu Bakar As Siddiq رضي الله عنه untuk mengumpulkan apa yg tercecer dari Al Qur'an (berupa yang telah ditulis oleh para penulis wahyu):
💡Diusulkan oleh beliau untuk dijadikan satu dalam lembaran² kertas lalu dijilid.

✔Pada awalnya khalifah kurang setuju, akan tetapi Umar bin Khattab terus mendesak dan menekankan usulan beliau, walhasil khalifah pun menyetujui usulan Umar. Menjadi jelaslah benarnya usulan Umarرضي الله عنه   tersebut.

✔Lalu Abu Bakar As Siddiq رضي الله عنه mengutus Zaib bin Tsabit رضي   الله  untuk tugas ini. Maka beliau mengumpulkan potongan² Al Qur'an yang telah ditulis oleh para shahabat lalu ditulis dalam kertas²-dalam lembaran²-, lalu dijadikan satu dalam sebuah kitab yang dijilid.

Tentunya ini bukan tugas yang ringan untuk Zaid bin Tsabit رضي الله عنه ...
Bagaimanakah kisah Zaid bin Tsabit dalam menjalankan tugas berat ini?
Bersambung pada penulisan berikutnya insyaa Allah...

والحمد لله..
صلى الله على النبي و على آله و صحبه أجمعين..

صفر ١٤٣‌٧‌‍‌ ھ

أختكم في الله
أم عبد الله ناجية

📌Untuk fawaid seputar ilmu tajwid:
Http://muslimahbelajartajwid.blogspot.com

🎀مجموعة روضة الأطفال🎀
💻http://tamananakshalih.blogspot.com/

📚Sumber : audio Daurah Tajwid Purbalingga 1436 H ( Al Ustadz Fauzi Isnaeni حفظه الله)

Minggu, 22 November 2015

Al Qur'anul Karim (Bag-2)

〰🍃🌸بـــــسم اللّــــە الرّحمن الرّحيــــم🌸🍃〰

🎀AL QUR'ANUL KARIM🎀
(Bag-2)
🍃🌸AL QUR'AN DIRIWAYATKAN SECARA TALAQQI🌸🍃

Melanjutkan penjelasan yang lalu:

📌Al Qur'an diturunkan kepada Rasulullah ﷺ melalui perantara Malaikat Jibril عليه السلام.

🍃Allah berfirman pada surat Asy Syu'ara ayat 192- 194:

وإنّه لتنزيل ربّ العٰلمين(١٩٢)  نزل به الروح الأمين (١٩٣) على قلبك لتكون من المنذرين (١٩٣)

Dan sesungguhnya Al Qur'an itu benar-benar diturunkan oleh Allah-Rabb alam semesta-. Dia (Al Qur'an) diturunkan oleh Ar ruhul Amin (Jibril) ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang diantara orang² yang memberi peringatan.

✏Penjelasan secara rinci:

✔Jibril yang membawa turun wahyu untuk disampaikan kepada Rasulullah ﷺ.
✔Jadi, Rasulullah  ﷺ tidak menerima secara langsung dari Allah akan tetapi melalui perantara malaikat Jibril عليه السلام.
✔Adapun malaikat Jibril عليه السلا mendengar langsung kalamullah, 👉🏽menerima langsung secara talaqqi kalamullah dari Allah سبحان وتعالى.
✔Lalu Jibril  عليه السلام datang secara langsung kepada Rasulullah ﷺ (baik dalam bentuk aslinya/menemui beliau dalam bentuk manusia) membacakan secara langsung dengan kalimat yang bisa didengar oleh Rasulullah ﷺ.
👉🏽 Sehingga benar² ada talaqqi & musyafahah. Ada pertemuan langsung. antara Rasulullah ﷺ dengan Malaikat Jibril عليه السلام.

☝🏼Dan inilah DASAR PERIWAYATAN AL QUR'AN secara TALAQQI & MUSYAFAHAH:

✏Demikianlah, antara Rasulullah ﷺ dan Malaikat Jibril عليه السلام  ada talaqqi & musyafahah.
✏Juga, antara Rasulullah ﷺ dan para sahabat juga ada talaqqi dan musyafahah.
↪Beliau ﷺ membacakan secara langsung  kepada para shahabat رضي الله عنهم.
↪Para shahabat رضي الله عنهم membacakan dihadapan Rasulullah ﷺ, lalu ditaqrir oleh beliau ﷺ.
↪Demikian juga para shahabat رضي الله عنهم membacakan pada generasi berikutnya.

🌸🍃KESIMPULAN🍃🌸
✏✏✏Sehingga dasar periwayatan Al Qur'an adalah secara talaqqi (secara langsung) dari generasi ke generasi berikutnya.

✒Ditulis oleh: Ummu Abdillah Naajiyah عفا الله عنه
🌸Pada hari Senin, 10 Shafar 1437 H (22 November 2015)
📚Sumber : audio Daurah Tajwid Purbalingga 1436 H ( Al Ustadz Fauzi Isnaeni حفظه الله)

Untuk fawaid seputar ilmu tajwid:
Http://muslimahbelajartajwid.blogspot.com

🚀http://tamananakshalih.blogspot.com

🎀مجموعة روضة الأطفال🎀

Al Qur'anul Karim (Bag-3)

〰🍃🌸بـــــسم اللّــــە الرّحمن الرّحيــــم🌸🍃〰

🎀AL QUR'ANUL KARIM🎀
(Bag-3)
🍃🌸AL QUR'AN TELAH TERTULIS SEJAK MASA TURUNNYA WAHYU🌸🍃

✔Al qur'an juga ditulis oleh (sebagian) para shahabat رضي الله عنهم bukan hanya dihafalkan saja pada dada² para shahabat رضي الله عنهم.

✔Mereka رضي الله عنهم menulis pada media yang ada pada saat itu. Misalnya pada pelepah kurma, batu yang pipih dan semisalnya.

✔Para shahabat penulis al Qur'an👉🏽 ditalqin oleh Rasulullah  ﷺ lalu 👉🏽 ditulis oleh sebagian shahabat penulis Al Qur'an.

✔Penulisan ini terjadi dimasa turunnya wahyu dihadapan Rasulullah ﷺ.

✔Meskipun Rasulullah ﷺ adalah seorang yang ummi ( tidak bisa membaca & menulis).
☝🏼Tapi beliau adalah seorang Rasul yang akan selalu dibimbing oleh Allah. Andaikata ada kesalahan dalam penulisan, Allah akan memberitahu beliau ﷺ.

Allah berfirman:

وَلَوْ تَقَوَّلَ عَلَيْنَا بَعْضَ الأَقَاوِيْلِ(٤٤)  لَأَخَذْنَا مِنْهُ بِاليَمِيْنِ(٤٥)

Seandainya dia (Muhammad) mengada-adakan sebagian perkataan atas (nama) Kami.Niscaya benar-benar kami pegang dia pada tangan kanannya.
(Q.S. Al Haqqoh : 44-45)

👉🏽Maka Allah menjaga Al Qur'an, baik yang dihafal dalam hati² para shahabat ataupun yg telah ditulis oleh penulis wahyu رضي الله عنهم.

✔Jadi, yang ditulis para shahabat pada masa turunnya wahyu telah ditaqrir oleh Rasulullah ﷺ. Tidak mungkin disana ada kesalahan karena Al Qur'an dijaga oleh Allah,jika ada kesalahan penulisan pada masa itu pasti Allah akan memberitahukan kepada Rasul-Nya ﷺ.

✔Antara yang tertulis dan yang dihafalkan para shahabat رضي الله عنهمadalah sama. Tidak ada perbedaan didalamnya.
✔Dan inilah yang sampai kepada kita.

KESIMPULAN:
Jadi, Al Qur'an yang sampai pada kita dalam 2 bentuk:
1⃣Manthuq : dilisankan.
2⃣Maktub : tertulis 👉🏽 dalam mushaf² yang ada pada kita saat ini.

✒Ditulis oleh: Ummu Abdillah Naajiyah عفا الله عنه
🌸Pada bulan Shafar 1437 H
📚Sumber : audio Daurah Tajwid Purbalingga 1436 H ( Al Ustadz Fauzi Isnaeni حفظه الله)

@belajar tajwid bersama
📌Untuk fawaid seputar ilmu tajwid:
Http://muslimahbelajartajwid.blogspot.com

🎀مجموعة روضة الأطفال🎀
💻http://tamananakshalih.blogspot.com/

Rabu, 18 November 2015

AL QUR'ANUL KARIM (Bag-1)

Pelajaran Tajwid

🎀AL QUR'ANUL KARIM🎀

Dalam bab ini Insyaa Allah kita akan pelajari tentang:

🌸Pengertiannya
🌸Keabsahannya
🌸Bagaimana Al Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad dan sampai kepada kita sampai saat ini

👉🏽Kita telah mempelajari bahwa Objek Ilmu Tajwid adalah Al Qur'anul Karim.

❓▫❓Apakah Al Qur'anul Karim itu?❓▫❓

Al Qur'anul Karim adalah:
✔ KALAMULLAH yaitu firman Allah
✔yang DITURUNKAN kepada NABI MUHAMMAD ﷺ 
✔yang mana MEMBACANYA (membaca huruf demi hurufnya) adalah sesuatu yang dinilai sebagai IBADAH
✔Yang DINUKILKAN KEPEDA KITA secara MUTAWATIR yakni diriwayatkan dari generasi ke generasi yang jumlahnya sangat banyak sehingga menghalangi kemungkinan terjatuhnya kesalahan dalam periwayatan.

Sehingga, Al Qur'an yang ada sekarang adalah Al Qur'an yang  "Munazzal" : yang diturukan pertama kali 👉🏽Otentik, Asli, tidak mengalami perubahan apapun.

Demikianlah Allah menjaga Al Qur'an. Sebagaimana firman Allah:

إنا نحن نزلنا الذكر وإنا له لحافظون (الحجر:٩)

"Sesungguhnya kami turunkan Adz Dzikr (Al Qur'an) dan sesungguhnya Kamilah yang menjaganya"
《Q.S Al Hijr:9》

💎Dan diantara sebabnya adalah karena adanya PERIWAYATAN yang MUTAWATIR.

Bersambung Insyaa Allah..

✒Ditulis oleh: Ummu Abdillah Naajiyah عفا الله عنها
🌸Pada hari Selasa, 6 Shafar 1437 H (18 November 2015)
📚Sumber : audio Daurah Tajwid Purbalingga 1436 H ( Al Ustadz Fauzi Isnaeni حفظه الله)

Sabtu, 24 Oktober 2015

HUKUM ILMU TAJWID

بسم الله الرحمن الرحيم🔶🔶🔸

🔸🔶🔸📚HUKUM ILMU TAJWID📚🔸🔶🔸

✒Ada perbedaan pendapat dikalangan Ulama dalam penerapan ilmu tajwid.

1⃣Ada yang MUTASYADDID:
👉🏽yakni pendapat yang ketat.
👉🏽wajib menerapkan ilmu tajwid  secara keseluruhan.
👉🏽yakni wajib menerapkan seluruh hukum-hukum tajwid !yang dipelajari dalam kitab-kitab ulama bagi setiap orang  yang membaca Al Qur'an.
👉🏽dan barangsiapa yang  kurang dalam penerapannya bisa terjatuh pada kesalahan  bisa terjatuh pada merusak bacaan Al Qur'an & terancam dengan hukuman/ dosa/adzab.

2⃣Ada yang MUTASAHHIL:
👉🏽yakni pendapat yang menganggap ringan/menyepelekan.
👉🏽TIDAK ADA KEWAJIBAN SAMA SEKALI dalam menerapkan tajwid bagi seseorang yang membaca Al Qur'an.
👉🏽Hal ini dikarenakan dianggap memberatkan orang awam dari kalangan muslimin. Sedangkan Allah berfirman:  
《 وما جعل عليكم في الدين من حرج》الآية

《 Tidaklah (Allah)  menjadikan sesuatu yang memberatkan dalam agama ini bagi kalian 》

✔✔✔Dan yang terpilih -Wallahu a'lam- adalah pendapat yang pertengahan:

3⃣Dan ada yang PERTENGAHAN:
👉🏽yakni tergantung sisi yang dipelajari dalam ilmu tajwid
👉🏽ada yang wajib diterapkan ketika membaca Al Qur'an, jika tidak diterapkan dapat merusak lafadz Al Qur'an bahkan maknanya.
👉🏽ada yang sifatnya sebagai penyempurnaan (tahsiniyah) yakni terkait dengan memperindah bacaan Al Qur'an.
Maka keduanya berbeda hukumnya.

📌Penjelasan:
⚠Hal yang WAJIB diterapkan dalam membaca Al Qur'an , bila tidak diterapkan bisa merusak lafadz bahkan makna Al Qur'an,misalnya tentang:
✅MAKHARIJUL HURUF
✅SHIFATUL HURUF:  sifat² huruf.
Sifat² huruf ini diperinci. Ada sifat-sifat yang wajib diterapkan ada yang tidak.
〰Sifat² yang wajib diterapkan, apabila ditinggalkan akan merusak lafadz bahkan makna Al Qur'an. Misalnya:  sifat tafkhim pada huruf "shod" (ص). Sifat ini wajib diterapkan. Jika tidak diterapkan akan keluar huruf "sin" (س).
🔉👉🏽Misalkan kita membaca lafadz عَصَى. Akan tetapi sifat tafkhim pada huruf "shod" ditinggalkan. Maka yang keluar dari lisan adalah:  عَسَى.
Hal ini merupakan kesalahan yang merusak (merubah) makna Al qur'an. Dimana:
⚠Kataعَصَى berarti bermaksiat berubah maknanya menjadi عَسَى (semoga, mengandung pengharapan)

🔹🔷Sehingga :🔷🔹

📌menerapkan sifat tafkhim pada huruf shad itu wajib.
📌menerapkan sifat tarqiq pada huruf sin juga wajib .
Kita harus mengusahakan - mempelajarinya dengan serius- hal ini agar lisan terjaga dari kesalahan.

                                  🔹🔹🔷🔷🔹🔹

⚠⚠Karena jika tidak dipelajari (tidak diseriusi) bisa menyebabkan terjatuhnya seorang qari pada kesalahan dan terancam dosa baginya.⚠⚠

〰Sifat² yang  TIDAK  WAJIB (tidak harus) diterapkan, dan apabila tidak diterapkan maka tidak merubah makna. Hal ini sifatnya hanya PENYEMPURNA BACAAN (tahsiniyah).

📌Misal: tafkhim dan tarqiq pada huruf "ro" (ر)
👉🏽Hukum asal:  "ro" dibaca tebal (tafkhim) jika berharakat fathah.
👉🏽Jika qari membaca "ro" dengan tarqiq, akan terbaca dengan lafadz "ra" bukan "ro", akan tetapi meskipun berubah menjadi "ra", apakah lalu merubah menjadi huruf lain?
TIDAK,meski dibaca "ra" tetap maknanya huruf "ro".
👉🏽"Ar rohmaan" (الرحمٰن) dibaca tarqiq menjadi "ar rahmaan" (الرحمٰن), yg semacam ini tidak merubah makna akan tetapi MENGURANGI KEINDAHAN dalam bacaan.

Tanbih: akan tetapi meskipun termasuk pada sifat yang tidak harus diterapkan, kita tetap dihasung untuk mempelajarinya sehingga sempurnalah bacaan Al qur'an kita.
والله أعلم بالصواب

Bersambung insyaa Allah..

Ditulis oleh: Ummu Abdillah Naajiyah عفا الله عنه
🌸Pada hari Senin, 5 Muharram 1437 H (19 Oktober 2015)
📚Sumber : audio Daurah Tajwid Purbalingga 1436 H ( Al Ustadz Fauzi Isnaeni حفظه الله)

Selasa, 20 Oktober 2015

Audio Daurah Tajwid Purbalingga

🔹🔷🔹بسم الله الرحمن الرحيم🔹🔷🔹

🎀Berikut link download audio:🎀

🔊 Al Ustadz Fauzi Isnaeni حفظه الله
📚Daurah Tajwid (edisi lengkap)
🏡PURBALINGGA
🎀21-29 Ramadhan 1436 H / 08-16 Juli 2015,
💎 Masjid Agung Daarussalaam

🎀🔊Sesi:
1⃣ https://archive.org/download/HariPertamaDaurohIlmiah10HariAkhirRomadhon1436H/Pertemuan%201%20-%20Dauroh%20Tajwid%20-%20Ustadz%20Fauzy%20Isnaeni.mp3

2⃣https://archive.org/download/HariPertamaDaurohIlmiah10HariAkhirRomadhon1436H/Pertemuan2-DaurohTajwid-UstadzFauzyIsnaeni.mp3

3⃣https://archive.org/download/HariKeduaDaurohIlmiah10HariAkhirRomadhon/Pertemuan3-DaurohTajwid-UstadzFauzyIsnaeni32kbps.mp3

4⃣https://archive.org/download/HariKeduaDaurohIlmiah10HariAkhirRomadhon/Pertemuan4-DaurohTajwid-UstadzFauzyIsnaeni32Kbps.mp3

5⃣https://archive.org/download/HariKetigaDaurohIlmiah10HariAkhirRomadhon/Pertemuan5-DaurohTajwid-UstadzFauzyIsnaenimono32Kbps.mp3

6⃣https://archive.org/download/HariKeempatDaurohIlmiah10HariAkhirRomadhon1436H_201507/Pertemuan%206%20-%20Dauroh%20Tajwid%20-%20Ustadz%20Fauzy%20Isnaeni%20%2832%20kbps%29.mp3

7⃣https://archive.org/download/HariKeempatDaurohIlmiah10HariAkhirRomadhon1436H_201507/Pertemuan7-DaurohTajwid-UstadzFauzyIsnaeni32Kbps.mp3

8⃣https://archive.org/download/HariKelimaDaurohIlmiah10HariAKhirRomadhon1436H/Pertemuan%208%20-%20Dauroh%20Tajwid%20-%20Ustadz%20Fauzy%20Isnaeni%20%2832kbps%29.mp3

9⃣https://archive.org/download/HariKelimaDaurohIlmiah10HariAKhirRomadhon1436H/Pertemuan9-DaurohTajwid-UstadzFauzyIsnaeni32Kbps.mp3

🔟https://ia601503.us.archive.org/32/items/HariKeenamDaurohIlmiah10HariAKhirRomadhon1436H/Pertemuan%2010%20%20-%20Dauroh%20Tajwid%20-%20Ustadz%20Fauzy%20Isnaeni%20%2835%20kbps%29.mp3

1⃣1⃣https://archive.org/download/HariKeenamDaurohIlmiah10HariAKhirRomadhon1436H/Pertemuan11-DaurohTajwid-UstadzFauzyIsnaeni32Kbps.mp3

1⃣2⃣https://archive.org/download/HariKedelapanDaurohIlmiah10HariAkhirRomadhon1436HDiantaraSifatSifatOrangYangBerimanUstadzAhmadAfandi/Pertemuan%2012%20-%20Dauroh%20Tajwid%20-%20Ustadz%20Fauzy%20Isnaeni%20%2832%20kbps%29.mp3

1⃣3⃣https://archive.org/download/HariKedelapanDaurohIlmiah10HariAkhirRomadhon1436HDiantaraSifatSifatOrangYangBerimanUstadzAhmadAfandi/Pertemuan13-DaurohTajwid-UstadzFauzyIsnaeni32Kbps.mp3

1⃣4⃣https://archive.org/download/DaurohIlmiahHariKeSembilan10HariAkhirRomadhon1436H/Pertemuan%2014%20-%20Dauroh%20Tajwid%20-%20Ustadz%20Fauzy%20Isnaeni%20%2832%20kbps%29.mp3

🌹Tanbih: langsung klik link tsb atau kopas (copy-paste) ke browser Antuna.

Baarokallahufykunna,
Semoga bermanfaat...

Senin, 19 Oktober 2015

PELETAK ILMU TAJWID (Muqaddimah)

🔹🔷🔹📚PELETAK ILMU TAJWID📚🔹🔷🔹

📚SIAPA YANG MELETAKKAN ILMU TAJWID?📚

1. Secara 'Amaliyah (secara prakteknya) diletakkan oleh Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Beliaulah pengajar tajwid pertama kali kepada manusia (shahabat).
👉🏽Yakni Al Qur'an diturunkan kepada beliau صلى الله عليه وسلم dari Allah melalui perantara malaikat Jibril عليه السلام.
👉🏽Kemudian dinukil secara 'amaliyah dari generasi ke generasi, dimulai dari generasi shohabat, tabi'in, tabi'ut taabi'in dst secara mutawatir sehingga sampailah ilmu tajwid pada kita -kaum muslimin- sampai dengan saat ini.

2.Adapun peletak pertama secara 'ilmiyyah* dikatakan:  Abu 'Ubayd Al Qosim Ibnu Sallam (seorang ulama pada masa/kurun ke-3). Beliau wafat tahun 224 H.

🌸Ket footnote:
*secara 'ilmiyyah yakni dalam bentuk tulisan, dipelajari
dalam bentuk  teori dan kaedah-kaedah.

📚Dan banyak kitab-kitab yang disusun oleh para Ulama setelah beliau. Yang sebagiannya tercetak dan sebagian hanya sekedar tersebut namanya saja.
💎Dan yang (barangkali) paling terkenal, yang menjadi rujukan banyak Ulama tajwid yaitu kitab yang ditulis oleh al Imam Muhammad Ibnul Jazari (📔Al Muqaddimah Al Jazariyah)
👉🏽beliau- ibnul Jazari-  menuliskan kaedah-kaedah ilmu tajwid dalam mandhzumah (syair²). Disebutkan di dalamnya makhorijul huruf, ahkam mad dst dan pokok² mendasar berkaitan dengan ilmu tajwid.
📚Dimana karya beliau ini banyak dipakai sebagai rujukan, disyarah oleh ulama tajwid pada saat ini. Beliau wafat pada 823 H.

✒Ditulis oleh: Ummu Abdillah Naajiyah عفا الله عنه
🌸Pada hari Senin, 6 Muharram 1437 H (19 Oktober 2015)
📚Sumber : audio Daurah Tajwid Purbalingga 1436 H ( Al Ustadz Fauzi Isnaeni حفظه الله)

Sabtu, 17 Oktober 2015

Definisi, Objek, Buah dan Keutamaan Ilmu Tajwid (MUQADDIMAH)

🌸🍃بسم الله الرحمن الرحيم🍃🌸

إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره
ونعوذبالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا
من يهده الله فلا مضل له
ومن يضلل فلا هادي له

أشهه أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له
وأشهد أن محمدا عبده ورسوله

أم بعد:
🎀PELAJARAN TAJWID🎀
   🔹🔷🔹BAB 1🔹🔷🔹

〰〰〰〰〰〰
MUQADDIMAH:
〰〰〰〰〰〰

1⃣Definisi ilmu tajwid
2⃣Hal-hal Mendasar Yang Berkaitan Dengan Ilmu Tajwid

🔹🔷🔹1⃣Definisi Ilmu Tajwid🔹🔷🔹

🅰Secara Lughah (bahasa):
👉🏽At tajwiid = at tahsiin (التحسين) diambil dari kata (حسن) artinya: baik,indah,bagus. Yakni memperindah, mmmperbagus,memperbaiki.
👉🏽Tahsiinul qur'aan (تحسين القرآن= تجويدالقرآن) : memperindah/memperbagus/memperbaiki bacaan Al Qur'an.

🅱Secara Istilah:
👉🏽Yakni definisi menurut peletak ilmu tajwid.
👉🏽Ilmu tajwid adalah suatu ilmu yang dengannya akan diketahui mengucapkan secara benar huruf-huruf 'arobiyah (yakni huruf hijaiyah:  dari alif sampai ya jumlahnya 29 huruf)
👉🏽Bagaimana kita dapat mengucapkan dengan benar huruf-huruf 'arobiyah tersebut?
✔Dengan mempelajari dari mana keluarnya huruf-huruf tersebut berasal (MAKHARIJUL HURUF) dan bagaimana cara mengucapkannya (SIFAT-SIFAT HURUF) tersebut.

2⃣Hal-hal Mendasar Yang Berkaitan Dengan Ilmu Tajwid

📌OBJEK ILMU TAJWID
Objek/sasaran pembahasan ilmu tajwid adalah Al Qur'anul kariim.
👉🏽Yakni bagaimana kita membaca lafadz-lafadz Al Qur'anul karim dengan benar.
⚠Adapun penerapan ilmu tajwid pada hadist:  disini ada perbedaan pendapat. Ada yang mengatakan harus menggunakan tajwid ketika membaca hadist.
✅Akan tetapi yang masyhur yakni ilmu tajwid hanya berkaitan dengan al Qur'an saja. Wallahu a'lam bish showab.

🍒BUAH MEMPELAJARI ILMU TAJWID
Menjaga lisan agar tidak terjatuh pada kesalahan baik lahn jali (kesalahan besar )maupun lahn khofi (kesalahan kecil) dalam membaca kalamullah.
❌Lahn jali: bisa merubah/merusak makna Al Qur'an.
❌Lahn khofi: mengurangi keindahan/kesempurnaan bacaan Al Qur'an.

👑💎KEUTAMAAN MEMPELAJARI ILMU TAJWID💎👑

💎Termasuk Ilmu yang memiliki keutamaan (fadhilah) karena ilmu tajwid berhubungan dengan kalamullah

Bersambung insyaa Allah..
🌸Ditulis oleh: 
✒Ummu Abdillah Najiyah عفا الله عنها
🏡Pada hari Sabtu, 4 Muharram 1437 H (17 Oktober 2015)
Semoga bermanfaat..
{{ خيركم من تعلم القرآن و علمه }}

Selasa, 29 September 2015


Hal utama yang harus diperhatikan oleh para pengajar dan yang mempelajari Al Qur'an adalah agar menetapkan maksud dan tujuannya hanya untuk MENCARI KERIDHLAAN ALLAH semata.

Allah berfirman:

وَمَآ أُمِرُوٓا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلْقَيِّمَة

ِPadahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.(QS: Al-Bayyinah Ayat: 5)

Dalam Ash shahihain dari Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
《 إنّما الأعمال بالنّيات و إنّما لكل امريء ما نوى 》
Sesungguhnya setiap amalan itu tergantung dengan niatnya dan setiap orang akan memperoleh ganjaran sesuai dengan apa yang diniatkannya.

(Adab Penuntut Ilmu & Penghafal Al Qur'an, Maktabah An Nur, Cetakan Pertama:2007)

Minggu, 30 Agustus 2015

Sifat Pembawa Al Qur'an

Ibnu Mas’udradhiallahu ‘anhu berkata,

“Seyogianya orang yang membawa al-Qur’an dikenal (ketaatannya) di malam hari saat manusia tidur, dan dikenal (puasanya) di siang hari saat manusia tidak berpuasa, dikenal kesedihannya (karena memikirkan dirinya) saat manusia bersuka ria, diketahui sedang menangis saat manusia sedang tertawa-tawa, diketahui bersikap diam (berbicara seperlunya) saat manusia tenggelam dalam pembicaraan, dan dikenal khusyuk saat manusia memiliki sikap angkuh.”

http://asysyariah.com/adab-para-pembawa-al-quran/

Keutamaan Membaca Al Qur'an

5.  Keutamaan Membaca Al Qur'an

💎Allah akan sempurnakan pahala mereka Dan menambah  karunia-Nya kepada mereka.
Dalil: (Fathir:29-30)

🌸Menjadi sebaik-baik manusia.
Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda:
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَه
ُ“Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya"
(HR. al-Bukhari dalam Shahih-nya dari hadits Utsman ibnu Affan رضي الله عنه).

🍃Menjadi Pemberi syafaat Bagi yang membacanya.
اقْرَؤُوْ الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيْعًا لِأَصْحَابِهِ
“Bacalah Al-Qur’an, karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi orang yang membacanya.”
(HR. Muslim)
Dari hadits Abu Umamah al-Bahili

🌸Suatu hari Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda:
أَيُّكُمْ يُحِبُّ أَنْ يَغْدُوَ كل يوم إِلَى بُطْحَانَ –وَادِي فِي الْمَدِيْنَةِ– أَوْ إِلَى الْعَقِيْقِ فَيَأْتِي مِنْهُ بِنَاقَتَيْنِ كَوْمَاوَيْنِ فِي غَيْرِإِثْمٍ وَلاَ قَطِيْعَةِ رَحِمٍ؟ فَقُلْنَا: يَا رَسُوْلَ اللهِ، نُحِبُّ ذلِكَ. قَالَ: أَفَلَا يَغْدُو أَحَدُكُمْ إِلَى الْمَسْجِدِ فَيَعْلَمَ أَوْ يَقْرَأَ آيَتَيْنِ مِنْ كِتَابِ اللهِ k خَيْرٌ لَهُ مِنْ نَاقَتَيْنِ، وَثَلاَثٌخَيْرٌ لَهُ مِنْ ثَلاَثٍ، وَأَرْبَعٌ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَرْبَعٍ،وَمِنْ أَعْدَادِهِنَّ مِنَ الْإِبِل
ِ“Siapa di antara kalian suka pergi setiap pagi harinya ke Buthhan—sebuah wadi/lembah yang ada di Madinah—atau ke Aqiq lalu ia pulang dari tempat itu membawa dua unta betina yang besar tanpa melakukan dosa dan memutus hubungan rahim?” Kami menjawab, “Wahai Rasulullah, kami menyukai hal tersebut.” Beliau bersabda, “Tidakkah salah seorang dari kalian pergi ke masjid lalu di sana ia mempelajari atau membaca dua ayat dari Kitabullah , itu lebih baik baginya daripada dua unta. Tiga ayat lebih baik daripada tiga unta, empat ayat lebih baik daripada empat unta. Dan lebih baik daripada hitungan/jumlah yang sama dari unta.”
(Diriwayatkan oleh al-Imam Muslim dalam Shahih-nya dari hadits Uqbah bin Amir رضي الله عنه)

🌸 Dalam hadits Ibnu Mas’ud رضي الله عنه disebutkan bahwa Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda

مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَة، وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا
“Siapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur’an maka ia akan beroleh satu kebaikan, dan satu kebaikan dilipatgandakan menjadi sepuluh kali kebaikan.”
(HR. at-Tirmidzi dalam Sunan-nya, disahihkan al-Imam al-Albani رحمه الله dalam Shahih at-Tirmidzi dan Shahih al-Jami’ ash-Shaghir)

Maraji'
http://asysyariah.com/pahala-membaca-hadits-nabi/

🌸Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

“Orang yang membaca Al-Qur’an dalam keadaan ia mahir membacanya maka ia bersama safarah kiram bararah. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur’an dalam keadaan tergagap-gagap dan terasa berat/sulit baginya maka ia mendapatkan dua pahala.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

〰Safarah kiram bararah adalah para malaikat yang mulia, sebagaimana disebutkan dalam firman Allah :
“Dalam lembaran-lembaran yang dimuliakan, ditinggikan lagi disucikan. Yang berada di tangan para malaikat yang mencatat, yang mulia lagi berbakti.” (‘Abasa: 13-16)

Maraji':
http://asysyariah.com/cara-menghafal-al-quran/

〰💐💎 Sebuah motivasi Bagi yg baru belajar tajwid atau baru belajar membaca Al Qur'an💎💐〰

🎁🎁2 pahala Bagi yang membaca Al Qur'an terbata-bata

💦Kesusahan yang mereka alami ketika membaca dan menghafal Al-Qur’an akan mendapatkan pahala. Ummul Mukminin ‘Aisyah رضي الله عنها meriwayatkan bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم pernah bersabda:

الَّذِيْنَ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَهُوَ مَاهِرٌ فِيْهِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ، وَالَّذِيْنَ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيْهِ وَهُوَ شَاقٌّ عَلَيْهِ لَهُ أَجْرَان
ِ“Seseorang yang membaca Al-Qur’an dengan mahir, ia bersama malaikat yang diutus, yang mulia lagi senantiasa berbuat taat. Adapun orang yang membaca Al-Qur’an dengan terbata-bata dan kesulitan akan mendapatkan dua pahala.”
(HR. al-Bukhari no. 5027 dan Muslim no. 798)

👍👍Orang yang mahir membaca Al-Qur’an adalah orang yang bagus dan kokoh bacaannya. Orang seperti ini bersama para malaikat utusan Allah yang mulia lagi senantiasa berbuat taat.

👍Adapun orang yang terbata-bata dalam membaca Al-Qur’an, yaitu orang yang membaca dengan mengeja dan mengalami kesusahan dalam membacanya, dia akan mendapatkan dua pahala. Pahala yang pertama untuk bacaannya, pahala yang kedua untuk kepayahan dan kesusahannya.
(Syarhu Riyadhish Shalihin, 3/161)

Tentang Keutamaan Membaca Al Qur'an

🌸 diriwayatkan oleh Abu Musa al-Asy’ari  bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم pernah bersabda

:مَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي يَقْرَأُ القُرْآنَ مَثَلُ الْأُتْرُجَّةِ: رِيْحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا طَيِّبٌ، وَمَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي لاَ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ التَّمْرَةِ: لاَ رِيْحَ لَهَا وَطَعْمُهَا حُلْوٌ، وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ الَّذِي يَقْرَأُ القُرْآنَ كَمَثَلِ الرَّيْحَانَةِ رِيْحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ، وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ الَّذِي لاَ يَقْرَأُ القُرْآنَ كَمَثَلِ الحَنْظَلَةِ لَيْسَ لَهَا رِيْحٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ“

👍Perumpamaan seorang mukmin yang membaca Al-Qur’an itu seperti buah utrujjah, baunya wangi, dan rasanya pun lezat.

💦 Perumpamaan seorang mukmin yang tidak membaca Al-Qur’an seperti buah kurma; tidak punya bau namun rasanya manis.

👎 Perumpamaan seorang munafik yang membaca Al-Qur’an seperti minyak wangi’ baunya wangi tetapi rasanya pahit.

× Perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al-Qur’an seperti buah hanzhalah, tidak berbau dan rasanya pun pahit.”
(HR. al-Bukhari no. 5020 dan Muslim no. 797)

Al-Imam an-Nawawi رحمه الله  menyatakan bahwa hadits ini menunjukkan keutamaan orang yang menghafal Al-Qur’an.
(al-Minhaj, 6/83)

🌸Keutamaan lain di akhirat kelak akan didapatkan oleh seorang hamba yang membaca dan mengamalkan Al-Qur’an.

🌙 Diriwayatkan oleh Abu Hurairahz رضي الله عنهdari Rasulullah صلى الله عليه وسلم beliau mengatakan:

يَجِيْءُ صَاحِبُ الْقُرْآنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيَقُوْلُ: يَا رَبِّ حَلِّهِ. فَيُلْبَسُ تَاجُ الكَرَامَةِ، ثُمَّ يَقُوْلُ: يَا رَبِّ زِدْهُ. فَيُلْبَسُ حُلَّةُ الكَرَامَةِ، ثُمَّ يَقُوْلُ: يَا رَبِّ أَرْضَ عَنْهُ، فَيُرْضَى عَنْهُ فَيُقَالُ لَهُ: اقْرَأْ وَارْقَ وَيُزَادُ بِكُلِّ آيَةٍ حَسَنَةً“

Akan datang pembaca Al-Qur’an nanti pada hari kiamat, lalu dia mengatakan, ‘Wahai Rabbku, berilah perhiasan!’ Dipakaikanlah padanya mahkota kemuliaan. Kemudian dia mengatakan, ‘Wahai Rabbku, tambahilah!’ Lalu dipakaikan padanya pakaian kemuliaan. Kemudian dia mengatakan, ‘Wahai Rabbku, ridhailah!’ Dia pun diridhai. Lalu dikatakan padanya, ‘Bacalah dan naiklah!’ Dan ditambahkan setiap satu ayat satu kebaikan.”

(HR. at-Tirmidzi no. 2915, dihasankan oleh al-Imam al-Albani رحمه الله dalam Shahih Sunan at-Tirmidzi)

🌙Sahabat yang lain, Abdullah bin ‘Amr  juga meriwayatkan dari Rasulullah صلى الله عليه وسلم, beliau bersabda

يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ: اقْرَأْ وَارْقَ وَرَتِّلْ كَمَاكُنْتَ تُرَتِّلُ فِي الدُّنْيَا، فَإِنَّ مَنْزِلَتَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَأُهَا

Dikatakan kepada pembaca Al-Qur’an (ketika masuk surga),
“Bacalah dan naiklah! Bacalah dengan tartil sebagaimana dahulu engkau membacanya dengan tartil di dunia, karena kedudukanmu sesuai dengan akhir ayat yang engkau baca.”
(HR. at-Tirmidzi no. 2914)

Maraji':
http://asysyariah.com/menghafal-kitabullah/

Sabtu, 29 Agustus 2015

Problema Anda “Hukum Wanita Haid Membaca Al-Qur’an”

MemangWanita Haid Membaca Al-Qur’an

Pertanyaan :
Jika sedang haid, apa boleh seorang wanita menulis Arab atau membaca al-Qur’an, karena ia seorang pengajar di sekolah? (+6285647xxxxxx)

Apabila seorang wanita sedang haid kan tidak boleh memegang al-Qur’an, tetapi kalau membaca tanpa memegangnya, boleh atau tidak? (6285747xxxxxx)

Jawab:
Membaca al-Qur’an bisa dilakukan dengan cara hafalan dan bisa dengan memegang mushaf. Atas dasar itu, jawaban akan kami rinci sesuai dengan kedua kemungkinan tersebut.

Yang pertama, membaca al-Qur’an dengan hafalan bagi wanita yang haid.Hal ini diperbolehkan dengan beberapa alasan berikut :
1. Membaca al-Qur’an temasuk berzikir, dan dahulu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallamsenantiasa berzikir setiap saat. Hal ini sebagaimana disebutkan oleh hadits Aisyahradhiyallahu ‘anha, ia berkata
كَانَ النَّبِيُّ صل الله عليه وسلم يَذْكُرُ اللهَ عَلَى كُلِّ أَحْيَانِه
ِ“Adalah Nabi berzikir kepada Allah pada seluruh keadaannya.”( Sahih, HR. Muslim)

2. Tidak ada larangan yang jelas dalam hadits yang sahih, justru ada isyarat yang membolehkannya.Di antaranya adalah ucapan NabiShallallahu ‘alaihi wasallamkepada Aisyahradhiyallahu ‘anhaketika hendak melaksanakan haji dan mengalami haid
هَذَا شَيْءٌ كَتَبَهُ اللهُ عَلَى بَنَاتِ آدَمَ، افْعَلِي مَا يَفْعَلُ الْحَاجُّ غَيْرَ أَنْ لاَ تَطُوفِي بِالْبَيْتِ حَتَّى تَطْهُرِي
“Ini adalah sesuatu yang telah ditetapkan oleh Allah pada anak-anak wanita Adam. Lakukanlah apa yang dilakukan seorang yang haji selain thawaf di Ka’bah sampai engkau suci.” (Sahih, HR. Muslim)

Ini adalah pendapat yang dipilih oleh beberapa ulama, di antaranya al-Imam al-Bukhari. Tampaknya, ini juga pendapat Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, karena beliau mengatakan, “Tidak mengapa bagi yang junub untuk membaca al-Qur’an.” (Riwayat al-Bukhari secara mu’allaq)

Ini juga pendapat Said bin al-Musayyib dan Dawud. (lihat Shahih al-Bukhari dan al-Mughni)

Memang ada beberapa pendapat yang lain, namun pendapat-pendapat tersebut tidak berdasarkan dalil yang sahih dan tegas.

Di antara pendapat yang lain itu adalah (wanita yang sedang haid) tidak boleh membaca al-Qur’an.Dalil mereka di antaranya

كَانَ رَسُولُ اللهِ صل الله عليه وسلم يَخْرُجُ مِنَ الْخَ ءَالِ فَيَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَأْكُلُ مَعَنَا اللَّحْمَ وَلَمْ يَكُنْ يَحْجُبُهُ عَنِ الْقُرْآنِ شَيْءٌ لَيْسَ الْجَنَابَةَ
“RasulullahShallallahu ‘alaihi wasallam keluar dari toilet lalu membaca al-Qur’an dan memakan daging bersama kami. Tidak ada sesuatu pun yang menghalangi beliau dari al-Qur’an selain janabat.” (HR. Abu Dawud, an-Nasa’i, dan lainnya)

Dari Ibnu Umarradhiyallahu ‘anhuma, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda
,تَقْرَأْ الْحَائِضُ وَ الْجُنُبُ شَيْئًا مِنَ الْقُرْآنِ
“Wanita yang haid dan junub tidak boleh membaca al-Qur’an sedikitpun.” (HR. at-Tirmidzi) Akan tetapi, kedua hadits tersebut lemah.

Hadits yang pertama lemah karena salah seorang perawinya yang bernama Abdullah bin Salimah al-Muradi al-Kufi. Beliau adalah shaduq (jujur, hafalannya kurang kuat), namun di akhir umurnya, hafalan beliau berubah menjadi semakin jelek. Asy-Syaikh al-Albani menyatakan hadits ini lemah karena perawi tersebut.Walaupun Ibnu Hajar menganggapnya hasan, tetapi pendapat beliau lemah, karena beliau sendiri mengakui kelemahan hafalan Abdullah bin Salimah di akhir umurnya. (Tamamul Minnah)

Hadits yang kedua juga lemah karena salah seorang perawinya adalah Ismail bin Ayyas. Apabila beliau meriwayatkan dari selain penduduk Syam, riwayatnya lemah. Padahal, dalam hadits ini ia meriwayatkan dari selain penduduk Syam.Ibnu Hajar mengatakan, “Adapun hadits Ibnu Umar lemah dari seluruh jalannya.” (Fathul Bari)

~~Yang kedua, membaca al-Qur’an dari mushaf dengan memegangnya.Hal ini juga boleh, apabila dia tidak dapat membacanya dengan hafalan, terlebih bagi orang yang sedang belajar atau mengajar.Namun, sebenarnya dalam masalah ini cukup banyak perselisihan ulama. Masalah ini kembali kepada hukum menyentuh al-Qur’an bagi orang yang berhadats, apakah boleh atau tidak.Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang hal ini. Di antara mereka ada yang mengharamkan orang yang berhadats kecil atau besar untuk menyentuh mushaf al-Qur’an. Adapula di antara mereka yang membolehkan.Kami cenderung kepada pendapat yang melarang menyentuh al-Qur’an selain dalam keadaan suci.

Ibnu Taimiyyahrahimahullah berkata, “Menyentuh mushaf,dipersyaratkan padanya kesucian dari hadats besar dan hadats kecil, menurut mayoritas para ulama. Hal ini sebagaimana ditunjukkan oleh al-Qur’an dan as-Sunnah. Ini adalah pendapat Salman, Sa’d, dan para sahabat selain mereka….” (26/200)

Beliau juga mengatakan, “Adapun menyentuh mushaf, yang benar adalah wajib untuk berwudhu, sebagaimana pendapat jumhur ulama. Inilah yang dikenal dari para sahabat, Sa’d, Salman, dan Ibnu Umar.”Ibnu Taimiyah juga mengatakan dalam kitab Mukhtashar Fatawa al-Mishriyyah, tidak diketahui ada sahabat yang lain menyelisihi mereka.

Bahkan, ada hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam yang berbunyi
,لاَ تَمُسَّ الْقُرْآنَ إِلاَّ وَأَنْتَ طَاهِر
ٌ“Janganlah engkau menyentuh al-Qur’an selain engkau dalam keadaan suci.” (Sahih, lihat al-Irwa’ no. 122)

Memang terdapat kelemahan pada sanad-sanad hadits ini. Namun, seperti kata asy-Syaikh al-Albani, ringkas kata, semua jalan hadits ini tidak lepas dari kelemahan,tetapi kelemahan yang ringan yang tidak ada seorang pun perawi/periwayatnya yang tertuduh sebagai pendusta. Cacatnya adalah kemursalan atau hafalan yang jelek. Di antara hal yang menjadi ketetapan dalam ilmu mushthalah adalah sanad-sanad itu saling menguatkan apabila padanya tidak terdapat seseorang yang tertuduh sebagai pendusta…

Maka dari itu, jiwa ini merasa tenteram terhadap kesahihannya.Lebih-lebih al-Imam Ahmad bin Hanbal telah berhujah dengannya, sebagaimana telah berlalu, dan disahihkan pula oleh teman beliau, Ishaq bin Rahuyah.

Ishaq al-Marwazi mengatakan dalam kitab Masail al-Imam Ahmad,
“Saya tanyakan (kepada al-Imam Ahmad), ‘Apakah seseorang boleh membaca al-Qur’an tanpa wudhu?’ Beliau rahimahullah menjawab, ‘Ya, tetapi jangan membaca dari mushaf selama tidak berwudhu’.”
Selanjutnya Ishaq mengatakan, “(Yang benar adalah) seperti yang dia katakan, berdasarkan riwayat yang sahih dari sabda Nabi, ‘Janganlah menyentuh al-Qur’an selain orang yang suci.’

Demikian pula yang dilakukan oleh para sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dan para tabi’in.” (Irwa’ul Ghalil)

Ada beberapa perbedaan lafadz dalam hadits ini, namun secara global maknanya mirip. Banyak ulama berdalil dengan riwayat ini dalam masalah ini, yakni mereka memahami makna suci dalam hadits tesebut dengan suci dari hadats besar dan kecil. Sebagian ulama memahami bahwa maksud suci di sini adalah seorang mukmin, bukan kafir.Namun, tampaknya yang kuat bahwa kesucian yang dimaksud adalah dari hadats, lebih-lebih dari kekafiran, karena arah pembicaraan hadits ini tertuju kepadakaum muslimin.

Haid Tidak Sama dengan Junub
Meskipun demikian, diperbolehkan menyentuh mushaf bagi wanita yang haid ketika dibutuhkan. Sebab, kondisi haid tidak sama dengan orang yang junub. Orang yang junub mudah menghilangkan janabatnya, yaitu dengan mandi. Adapun wanita yang haid atau nifas tidak bisa suci dengan mandi, sementara itu waktu haid berhari-hari, apalagi nifas. Oleh karena itu, ketika dia butuh untuk membaca langsung dari mushaf karena tidak hafal, hal ini diperbolehkan. Ini termasuk kebutuhan darurat. Sebab, kondisi seorang yang haid berbeda dengan yang junub, hadats besar janabat dapat dengan mudah dihilangkan dengan mandi besar, sementara itu haid tidak bisa.Pendapat inilah yang dipilih oleh beberapa ulama mazhab Maliki, sebagaimana tertera dalam kitab Hasyiah ad-Dasuqi danash-Shawi ‘ala Syarhil Kabir.

Berikut ini nukilan dari kitab Hasyiah ad-Dasuqi, “(Wanita yang haid dilarang) menyentuh mushaf, maksudnya selama ia bukan sebagai pengajar atau pelajar. Kalau dia adalah pengajar atau pelajar, ia boleh menyuntuhnya.”Demikian pula ketika dalam kondisi sangatdibutuhkan, seperti menjaga al-Qur’an dari pencuri dan sebagainya. Hal ini sebagaimana kata Ibnu Taimiyyah dalam Majmu’ Fatawa (26/184). Meskipun demikian, memegangnya dengan pelapis lebih utama.Wallahu a’lam.

http://asysyariah.com/problema-anda-hukum-wanita-haid-membaca-al-quran/

Hukum membaca Al Qur'an bersama-sana

Pertanyaan:
Apa hukumnya membaca Al-Qur’an secara bersama-sama?

Jawab:
Membaca Al-Qur’an adalah ibadah dan termasuk amalan yang paling utama yang dapat mendekatkan seorang hamba kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

Hukum asal cara membaca Al-Qur’an adalah seperti cara yang dulunya dilakukan oleh Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat beliau. Dalam hal ini tidak ada keterangan yang pasti dari beliau dan juga para sahabat beliau bahwa mereka membaca Al-Qur’an secara bersama-sama dengan satu suara[1].

Justru yang ada adalah semua mereka membaca sendiri-sendiri (tidak bersama-sama), atau salah seorang dari mereka membaca dan orang yang hadir mendengarkan bacaannya.

Telah pasti berita dar iNabi  shalallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda

عَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ مِنْ بَعْدِي
ْ“Wajib atas kalian berpegang dengan sunnahku dan sunnah para khalifah ar-rasyidun setelahku.”

Beliau  shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabdapula,
“Siapa yang mengada-adakan dalam urusan kami ini apa yang bukan bagian darinya maka perkara yang diada-adakan itu bertolak.”

Sabdanya pula,
“Siapa yang mengamalkan amalan yang tidak di atas perintah kami maka amalan tersebut tertolak.”

Telah datang berita kepada kita dari Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah menyuruh Abdullah ibnu Mas’ud  untuk memperdengarkan bacaan Al-Qur’an kepada beliau.
Ibnu Mas’ud  berkata

:يَا رَسُوْلَ اللهِ، أَأَقْرَأُ عَلَيْكَ وَعَلَيْكَ أُنْزِلَ؟ قَال إِنِّي أُحِبُّ أَنْ أَسْمَعَهُ مِنْ غَيْرِيْ
“Apakah aku membacakan Al-Qur’an untukmu padahal Al-Qur’an ini turun kepadamu?”
Beliau menjawab,
“Aku suka mendengarnya dari orang lain.”

(Fatwa al-Lajnah ad-Daimah lil Buhuts al-Ilmiyah wal Ifta’ yang saat itu diketuai oleh Samahatul Walid asy-Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz rahimahullah dengan wakil asy-Syaikh Abdurrazzaq Afifi Fatwa no. 4394)

*****************************************************************

Catatan Kaki:1.
Dalam fatwa no. 3302 disebutkan bahwa membaca Al-Qur’an secara bersama-sama jika tujuannya adalah untuk pengajaran/taklim, diharapkan hal itu tidak mengapa, dengan maksud mereka membaca secara bersama-sama guna menghafal atau mempelajarinya. Selain itu, yang disyariatkan adalah satu orang yang membacanya, sementara yang lain mendengarkan. Atau masing-masing membaca secara sendiri-sendiri tanpa menyengaja menjadikannya satu suara/berbarengan dengan yang lain sementara yang lain mendengarkan. Atau masing-masing membaca secara sendiri-sendiri tanpa menyengaja menjadikannya satu suara/berbarengan dengan yang lain.

http://forumsalafy.net/apa-hukumnya-membaca-al-quran-secara-bersama-sama/

Cara Menghafal Al-Qur`an

Cara Menghafal Al-Qur`an

Pertanyaan:
Bagaimana cara menghafal Al-Qur’an dengan baik agar hafalan tersebut tidak mudah hilang?
Apakah boleh menggunakan mushaf Al-Qur’an dalam shalat untuk dibaca ketika selesai membaca Al-Fatihah, karena orang yang shalat tersebut tidak hafal surat yang hendak dibacanya?
Demikian pula doa, apakah boleh menulisnya pada secarik kertas lalu dibaca saat membaca doa dalam shalat?

Jawab:
Fadhilatusy Syaikh Shalih Al-Fauzan حفظه الله menjawab:
“Tidak ada cara terbaik untuk menghafal Al-Qur’an kecuali dengan dua hal:

1.Pertama: Banyak membaca Al-Qur’an dan mengulang-ulangnya baik di dalam ataupun di luar shalat.1) (lihat ket fotnoote)

2. Kedua: Mengamalkan Al-Qur’an, karena mengamalkannya akan mengan-tarkan kepada kokohnya hafalan Al-Qur’an tersebut di dalam dada dan terus mengingatkannya.

Adapun menulis doa-doa pada secarik kertas untuk dibaca dalam shalat anda maka saya tidak menganjurkan yang demikian itu. Tapi semestinya anda berdoa dengan apa yang mudah bagi anda dan dengan doa yang telah anda hafal. Sehingga tidak perlu memberat-beratkan diri dengan menuliskannya untuk kemudian dibaca, karena hal tersebut akan menyibukkan anda dari ibadah shalat yang sedang ditunaikan.

Masalah membaca Al-Qur’an dari mushaf ketika sedang shalat tidak ada larangannya bila memang orang tersebut tidak memiliki hafalan Al-Qur’an sedikit pun.

Sebagian salaf telah memberikan rukhshah (keringanan) dalam masalah tersebut, dan ini merupakan madzhab sekelompok ahlul ilmi. Bila memang orang itu tidak mampu membaca dari hafalannya dan tidak punya hafalan Al-Qur’an, atau ia ingin mengerjakan shalat malam/tahajjud misalnya dan ingin memanjangkan bacaannya, maka yang seperti ini tidak ada larangannya karena adanya hajat/kebutuhan. Demikian pula dalam shalat tarawih, boleh membaca Al-Qur`an dengan melihat mushaf.” (Majmu’ Fatawa Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan, 1/114-115)

Catatan Kaki:1
Karena Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

“Biasakanlah untuk terus membaca Al-Qur’an, karena demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sungguh dia (bacaan/hafalan Al-Qur’an) itu lebih cepat lepas/hilangnya daripada unta dari tali pengikat kakinya.”
(HR. Al-Bukhari dan Muslim dalam Shahih keduanya) -pent

2 Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
“Orang yang membaca Al-Qur’an dalam keadaan ia mahir membacanya maka ia bersama safarah kiram bararah. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur’an dalam keadaan tergagap-gagap dan terasa berat/sulit baginya maka ia mendapatkan dua pahala.” (HR. Al-Bukharidan Muslim)

*Safarah kiram bararah adalah para malaikat yang mulia, sebagaimana disebutkan dalam firman Allah I:“Dalam lembaran-lembaran yang dimuliakan, ditinggikan lagi disucikan. Yang berada di tangan para malaikat yang mencatat, yang mulia lagi berbakti.” (‘Abasa: 13-16) –pent.

http://asysyariah.com/cara-menghafal-al-quran/

Pelajaran Pertama

بسم الرحمن الرحيم...

الحمد لله حمدا كثيرا طيبا مباركتدا فيه..

كما يحب ربنا ويرضاه
أشهد أن لا اله الا الله
وأشهد أن محمدا عبده ورسوله..

أما بعد..
📖PELAJARAN PERTAMA

🌸🌸ILMU TAJWID🌸🌸

Dalam pelajaran pertama ini kita akan mempelajari tentang:
1⃣Pengertian ilmu tajwid secara:
➖Bahasa
➖Istilah

2⃣Pembahasan ilmu tajwid/ objek yang akan dipelajari

3⃣Manfaat mempelajari ilmu tajwid

4⃣Hukum mempelajari ilmu tajwid

5⃣Keutamaan membaca Al Qur'an

6⃣Adab membaca Al Qur'an

7⃣Menjaga hafalan Al Qur'an

8⃣Memperbagus suara ketika membaca Al Qur'an

9⃣Sifat Bacaan Rasulullah صلى الله عليه وسلم

 1⃣Pengertian ilmu tajwid, secara:

➖Bahasa:
👉Dari kata جوّد - يجود- تجويدا
Jawwada- yujawwidu- tajwiidan
👉Artinya BAGUS/MEMBAGUSKAN

➖Istilah:
Membaca Al Qur'an dengan memberikan setiap huruf HAQ & MUSTAHAQQnya.

✏Apa itu HAQ huruf?
HAQ huruf adalah SIFAT ASLI yang harus selalu ada bersama huruf tersebut. Misal : jahr, syiddah, isti'la' dkk.

✏Apa itu MUSTAHAQQ?
MUSTAHAQQ yaitu sifat yang muncul sewaktu-waktu Dari sifat asli.
Misal:
〰sifat tafkhim yang muncul dari sifat isti'la'.
〰sifat tarqiq yang muncul dari sifat istifal, idzhar dll.

✏Apa itu jahr, syiddah, isti'la', idzhar, istifal dsb ?
Insyaa Allah kita akan sampai pada pembahasan dari masing2 istilah tersebut.
Jadi,jangan dibingungkan pada apa-apa yang belum dipelajari ya..

Ditulis saja dulu faedah yang ada,
Baarokallahufykum..

 2⃣Pembahasan/objek ilmu tajwid

Pembahasan ilmu tajwid adalah kata-kata yang berada di dalam Al Qur'an.

⚠Oleh karena itu ketika membaca hadist/ kalimat berbahasa arab lainnya tentu tidak disyaratkan harus dengan tajwid.

3.Manfaat mempelajari ilmu tajwid

1. Menjaga lisan dari keasalahan ketika membaca Al Qur'an.
'
2.Mendapat pahala  dan keutamaan dari Allah .

4⃣Hukum Mempelajari Ilmu Tajwid

🌙“Ulama telah ber-ijma’ bahwa di antara ilmu itu ada yang fardhu ‘ain, wajib atas setiap orang pada dirinya. Dan ada yang fardhu kifayah, jika telah ada yang melakukannya maka gugur kewajiban itu bagi yang lain di daerah itu.” (Jami BayanilIlmi, 1/56-57)

Baca: http://asysyariah.com/ilmu-syariat-kewajiban-yang-terlupakan/

🎀Adapun hukum mempelajari ilmu tajwid yakni: dimana seseorang mengetahui kaedah-kaedahnya secara lengkap, pembagian secara terperinci, istilah-istilah dalam ilmu tajwid,maka yg seperti ini hukumnya adalah:
👉FARDHLU KIFAYAH
〰Yakni jika sebagian kaum muslimin sudah ada yang mempelajari nya maka gugurlah kewajiban yang lain.
〰Sebaliknya, jika tidak ada 1 pun dari kaum muslimin mempelajari ilmu tajwid maka seluruh kaum muslimin berdosa.

➖🌸➖🌸➖🌸➖
📖Adapun membaca Al Qur'an dengan tajwid hukumnya:
FARDHLU 'AIN.
Yakni setiap muslim WAJIB membaca Al Qur'an dengan tajwid, jika tidak maka dia berdosa.

🔹Dalilnya adalah:
Q.S Al Muzammil ayat:4

{{ورتّل القرآن ترتيلا }}
"Dan bacalah Al Qur'an dengan tartil"

🔹Dan Hadist riwayat Bukhari Muslim Dari Abdullah bin 'Amr bin 'Ash رضي الله عنه:

استقرئواالقرآن من أربعة: من عبد الله بن مسعود،وسالم مولى أبي حذيفة،وأبيّ ابن كعب،و معاذبن جبل

"Ambillah (pelajarilah) Al Qur'an Dari 4 orang: Abdullah bin Mas'ud,Salim maula Abu Hudzaifah, 'Ubay bin Ka'ab Dan Mu'adz bin Jabal.رضي الله عنهم"
➖🌸➖🌸➖🌸➖

💡Jadi, maksudnya:

📖Jika seseorang membaca Al Qur'an dengan baik Dan benar sesuai ilmu tajwid tetapi dia tidak mengetahui apa itu idzhar, tarqiq, isti'la' ,mad wajib dsb maka ini SUDAH MENCUKUPI baginya.

👍Ini berarti, dia telah melaksanakan kewajiban nya yakni membaca Al Qur'an dengan tajwid. Meskipun dia tidak tahu tentang istilah2 tajwid tadi.